BOGOR (BJN) - Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim membuka International Seminar On Government and Civilization V di Auditorium Universitas Nusa Bangsa, Jl. Sholeh Iskandar, Kota Bogor, Selasa 2/9/2025.
Mengusung tema "Cross Civilization In The Industrial Revolution 5.0: Politics, Science, and Environmental Sustainability", seminar internasional ini diselenggarakan atas kerja sama Universitas Nusa Bangsa dengan Universitas Putra Malaysia.
Wali Kota Bogor mengapresiasi pelaksanaan seminar internasional yang menjadikan Kota Bogor sebagai tuan rumah.
"Sehingga kunjungan ini sebagai bagian dari memperkuat hubungan persaudaraan dan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia, dua negara serumpun di ASEAN, dan kunjungan ini menjadi momen penting untuk semakin mempererat kerja sama yang telah terjalin antara Nusa Bangsa dan Putra Malaysia," ujar Dedie Rachim.
Dedie Rachim mengungkapkan bahwa tema yang diusung sangat relevan dengan tantangan global saat ini, seperti politik, tata kelola pemerintah, transformasi digital, perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan serta hubungan antarbangsa.
Dedie Rachim menyebut bahwa seminar ini sebagai ruang pertukaran ilmu lintas negara serta lintas disiplin ilmu dan budaya yang diharapkan dapat memperkuat hubungan akademik sosial dan kebudayaan.
"Titik pentingnya adalah kontribusi akademik dalam memberikan masukan konstruktif untuk kebijakan politik dan tata kelola pemerintah dalam pembangunan yang berkelanjutan," ujarnya.
Ketua Jabatan Faculty Of Human Ecolog Universitas Putra Malaysia yang juga ketua rombongan peserta dari Malaysia, Prof Madya Mohm Mahadee Bin Ismail, merasa sangat kagum atas kehadiran Dedie Rachim yang hadir langsung dalam pertemuan internasional ini.
Ia mengatakan bahwa meski situasi kondisi di Indonesia sedang dinamis, namun itu tidak membuatnya takut atau risau.
Ia menjelaskan bahwa penyampaian aspirasi adalah hal yang wajar, sehingga menurutnya tidak ada yang perlu ditakuti, terlebih Kota Bogor merupakan kota yang aman.
Ia juga menegaskan, bahwa pertemuan internasional dalam seminar ini, Universitas Putra Malaysia akan terus menjalin hubungan baik dengan Universitas Nusa Bangsa, umumnya dengan Indonesia dan Bogor.
"Dari Kota Bogor ini kami akan terus melanjutkan jaringan di tingkat akademik dan ke sektor-sektor lain. Kita sama-sama membangun nusa dan bangsa Malaysia dan Indonesia untuk sama-sama memacu kekuatan di Asia," ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa Indonesia yang saat ini diberikan tanggung jawab dalam kepengurusan ASEAN akan menjadi jalan untuk terus menggalakan hubungan internasional di negara-negara Asia Tenggara ini.
Wakil Rektor I Universitas Nusa Bangsa, Prof Ucu Cahyana, mengatakan seminar ini fokus dalam membahas politics science dan sustainable dengan pertukaran ide gagasan pemikiran dan inovasi yang akan dilakukan.
"Sehingga ini bisa memberikan rekomendasi dan solusi, karena antara politics science dan lingkungan merupakan suatu yang saling berkaitan. Jadi sains tidak bisa berdiri sendiri, politik tidak bisa berdiri sendiri, dan juga lingkungan," ujarnya.
Apa yang menjadi fokus pembahasan dalam pertemuan internasional ini juga sangat relevan dengan kondisi global saat ini, di mana sains mendukung sektor politik dan sebaliknya.
Ia berharap akan ada rekomendasi yang bisa diimplementasikan dalam kebijakan untuk kemajuan sains, teknologi, politik, dan lingkungan yang berkelanjutan.
"Dengan begitu akan ada ide, gagasan, rekomendasi, solusi terhadap problem yang ada di dunia saat ini," ucapnya.
Redaksi : Novel Ruchyadi