JAKARTA (BJN) - Ketua Umum Gerakan Anti Korupsi dan Penyelamatan Aset Negara (Gakorpan), Abednego Panjaitan, mengeluarkan seruan keras yang menggema di tengah meningkatnya kasus korupsi di berbagai lini pemerintahan dan lembaga negara. Dengan nada tegas dan penuh keprihatinan, Abednego menyebut bahwa korupsi di Indonesia sudah pada tahap kronis — dan satu-satunya cara untuk menyelamatkan bangsa adalah dengan tindakan amputasi total.
“Korupsi di negeri ini bukan lagi luka ringan, tapi sudah kanker stadium akhir. Kalau tidak segera diamputasi, seluruh tubuh bangsa ini akan lumpuh,” ujar Abednego dengan lantang di Jakarta, Sabtu (18/10/2025).
Dalam pernyataannya, Abednego menegaskan pentingnya pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset sebagai langkah konkret untuk menekan arus korupsi yang semakin membabi buta.
Menurutnya, selama uang hasil kejahatan masih bisa disembunyikan dan dilindungi celah hukum, maka korupsi akan tetap hidup, tumbuh, dan menular ke generasi berikutnya.
“UU Perampasan Aset adalah senjata moral dan hukum untuk memutus mata rantai kerakusan. Tanpa itu, para koruptor akan terus menari di atas penderitaan rakyat,” katanya.
Abednego juga menyerukan agar tiga institusi utama penegak hukum — KPK, Kejaksaan Agung, dan Polri — bersatu dalam satu front moral dan operasional.
Ia menegaskan, ego sektoral harus ditanggalkan demi satu tujuan besar: menyelamatkan masa depan republik.
“KPK, Kejagung, dan Polri harus bersatu. Ini bukan sekadar soal lembaga, tapi soal nyawa bangsa. Kalau mereka kompak, korupsi pasti bisa dilumpuhkan,” tegasnya.
Pernyataan Abednego menjadi gema moral di tengah meningkatnya keresahan publik terhadap kasus-kasus megakorupsi yang merugikan negara hingga triliunan rupiah.
Ia menutup dengan pesan yang menohok:
“Jangan tunggu negeri ini bangkrut baru kita sadar. Korupsi harus diamputasi sekarang, bukan nanti.”
Sumber : Abednego Panjaitan (Ketua Umum Gerakan Anti Korupsi dan Penyelamatan Aset Negara (Gakorpan)
Redaksi : Novel Ruchyadi
