BOGOR (BJN) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bogor, Yantie Rachim, menekankan pentingnya penguatan peran Posyandu dalam penerapan 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk mendukung kualitas pelayanan masyarakat di tingkat kelurahan.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri kegiatan Penguatan Posyandu 6 SPM yang berlangsung di Aula Kantor Kelurahan Cibuluh, Jalan Pangeran Sogiri, Kota Bogor, Senin 6/10/2025.
Yantie Rachim menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat sinergi antara PKK dan para kader posyandu dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sehat.
Ia juga menyinggung bahwa Kelurahan Cibuluh terpilih sebagai kelurahan kebanggaan Kota Bogor untuk mengikuti ajang Anugerah Gapura Sri Baduga Tahun 2025 di tingkat Provinsi Jawa Barat.
“Kelurahan Cibuluh ini terpilih menjadi kelurahan kebanggaan dari Kota Bogor untuk mengikuti Anugerah Sri Baduga Tahun 2025 dari provinsi. Nah, dari materi penguatan Posyandu 6 SPM itu meliputi pendidikan, kesehatan, sosial, pekerjaan umum, perumahan, dan ketertiban serta keamanan. Jadi nanti tugasnya adalah membentuk Posyandu 6 SPM itu,” jelas Yantie Rachim.
Yanti Rachim menegaskan bahwa ia akan turut mendampingi transformasi posyandu menjadi Posyandu 6 SPM serta memerlukan dukungan dari seluruh kader PKK dan masyarakat agar pelaksanaannya dapat berjalan optimal.
“Saya tidak akan meninggalkan para kader PKK Kelurahan Cibuluh. Di sini kita akan menguatkan diri, saling melengkapi apapun yang sekiranya belum lengkap,” tegasnya.
Sementara itu, Lurah Cibuluh, Cucu Hanapi, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian awal dari rangkaian pembinaan dalam rangka mempersiapkan Kelurahan Cibuluh menuju lomba kinerja tingkat provinsi.
“Ini menjadi awalan dari rangkaian kegiatan pembinaan dalam rangka persiapan mengikuti lomba kinerja tingkat provinsi. Mudah-mudahan ini menjadi momentum bagi kita untuk banyak belajar dan mengambil hikmah, sehingga bisa menjadi lebih baik ke depannya,” ujar Cucu.
Ia juga berharap kegiatan ini dapat memperkuat pemahaman kader terhadap materi-materi PKK dan 6 SPM, sehingga implementasinya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Anugerah memang penting, tapi yang paling penting bagi kita adalah ilmunya. Ilmu PKK-nya dapat, ilmu 6 SPM-nya juga dapat, agar menjadi bekal untuk kemajuan bersama,” pungkasnya.(Deri)
Redaksi : Novel Ruchyadi