BOGOR (BJN) - Dentuman sirine dan kepulan asap tebal menyambut warga Kota Bogor pada Kamis pagi 4/12/2925. Kali ini, si jago merah kembali mengamuk di jantung perdagangan Kota Hujan, tepatnya di Blok CD Pasar Anyar.
Peristiwa ini tak hanya melumpuhkan aktivitas pasar, namun juga menyisakan trauma mendalam bagi para pedagang yang baru saja bersiap menyambut hari.
Kobaran api dilaporkan mulai terlihat sekitar pukul 05.45 WIB, atau sedikit sebelum pukul 06.00 WIB, saat sebagian besar kios masih tertutup rapat.
Beruntung, gerak cepat Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Bogor berhasil mencegah dampak yang lebih fatal.
Kepala DPKP Kota Bogor, Agung Prihanto, yang langsung memimpin operasi di lokasi kejadian, membenarkan tantangan yang dihadapi timnya.
"Kami langsung mengerahkan anggota untuk segera memadamkan api. Alhamdulillah, saat ini api sudah tertangani dan sedang proses pendinginan," terang Agung di lokasi kejadian.
Namun, proses pemadaman berlangsung dramatis. Tim Damkar sempat menemui kendala karena kondisi kios-kios yang masih terkunci.
Agung menjelaskan, demi melancarkan proses pendinginan dan menghindari api terperangkap di dalam, pihaknya terpaksa melakukan tindakan ekstrem.
"Karena sebagian besar kios tersebut adalah kios pakaian atau baju, yang sangat mudah terbakar dan berpotensi menyulitkan pemadaman, kami terpaksa membongkar beberapa kios agar air bisa masuk dan proses pemadaman lebih efektif," jelasnya.
Situasi sempat diwarnai kepanikan di kalangan pemilik kios dan pedagang. Kekhawatiran terbesar mereka adalah api akan menjalar dengan cepat, apalagi Blok CD yang padat dikenal menyimpan material yang mudah terbakar. Sempat muncul ketakutan api akan merembet ke kios di lantai atas.
Untuk menaklukkan amukan api, DPKP mengerahkan kekuatan penuh. Total 11 unit mobil pemadam dikerahkan, terdiri dari 8 unit dari Kota Bogor dan 3 unit bantuan dari Damkar Kabupaten Bogor.
Data sementara menunjukkan bahwa kurang lebih 20 kios menjadi korban keganasan api. Kerugian materiil diperkirakan mencapai angka yang signifikan, mengingat barang dagangan berupa pakaian yang harganya tidak sedikit.
Hingga berita ini ditayangkan, Agung Prihanto belum berani menyampaikan dugaan resmi mengenai asal api. Pihak berwenang, katanya, akan menyampaikan kronologi dan hasil penyelidikan setelah proses olah TKP selesai.
Namun, di tengah kesibukan tim pemadam, salah satu saksi mata yang enggan disebut namanya sempat memberikan keterangan kepada awak media. Ia mengaku melihat api pertama kali muncul dari tumpukan kardus di salah satu kios yang berada di lorong Blok CD.
"Saya lihat api itu awalnya kecil di tumpukan kardus di lorong sana, cepat sekali besarnya," ujar saksi tersebut dengan wajah tegang.
Keterangan saksi ini, meski belum terverifikasi resmi, memberikan sedikit gambaran awal mengenai pemicu kebakaran. Saat ini, kepolisian tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap misteri di balik tragedi pagi ini. (Deri)
Redaksi : Novel Ruchyadi




