-->
  • Jelajahi

    Copyright © Berita Jejaring
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Top ads

    PENDIDIKAN

    Komitmen YKI Kota Bogor untuk Tingkatkan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim

    Redaksi
    Selasa, 9.12.25 WIB Last Updated 2025-12-09T05:09:22Z


    BOGOR (BJN) -  Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kota Bogor di bawah kepemimpinan Yantie Rachim menegaskan komitmennya dalam meningkatkan deteksi dini kanker leher rahim (kanker serviks) di Kota Bogor. 


    Komitmen ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Screening Kanker Serviks melalui Pemeriksaan HPV-DNA yang digelar di Kantor Kecamatan Tanah Sareal, Jalan Kebon Pedes, Senin, 8/12/2025.


    Sebanyak 250 perempuan dari wilayah Kecamatan Tanah Sareal mengikuti pemeriksaan yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan screening kanker serviks tingkat kota. 



    Program ini merupakan implementasi dari program nasional Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dilaksanakan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, dengan dukungan tenaga pemeriksa dari Tirta Medical Center (TMC), serta kolaborasi bersama YKI Kota Bogor dan Masyarakat Kota Bogor Bersatu (MKKB).


    Ketua Tim Kerja Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Bogor, Ria Aprianti, menjelaskan bahwa program ini menjadi langkah strategis untuk menekan angka kasus kanker serviks yang terus meningkat setiap tahun. 



    Ia menyampaikan, Kota Bogor menargetkan 2.500 peserta pemeriksaan HPV-DNA yang akan diselesaikan pada periode 8–15 Desember 2025, menyasar enam kecamatan secara bergiliran.


    “Pemeriksaan HPV DNA ini sangat penting ya, karena kasus kanker tiap tahun selalu meningkat. Kalau ketahuannya itu ketika sudah menjadi stadium lanjut itu akan sangat sulit, ataupun bisa diatasi tapi biayanya sangat tinggi. Makanya, lebih baik kita lakukan screening supaya lebih awal ketahuannya dan bisa diatasi dengan cepat dan murah,“ jelas Ria. 


    Ia menambahkan bahwa peran YKI Kota Bogor di bawah kepemimpinan Yantie Rachim sangat krusial dalam menggerakkan masyarakat agar berpartisipasi, mengingat edukasi dan keterlibatan warga menjadi kunci keberhasilan program deteksi dini ini.


    Koordinator Acara, Firy turut menjelaskan bahwa penderita kanker serviks dapat ditularkan melalui hubungan seksual, maka dari itu peserta yang hadir pun adalah perempuan dengan rentang usia 20-69 tahun dan telah mengalami hubungan seksual secara aktif. 


    “Melalui hubungan seksual itu bisa mendapatkan virus HPV yang lama-lama akan mengisi dinding vagina dan berubah sifat menjadi kanker. Makanya sedini mungkin kita temukan adanya virus HPV untuk bisa ditindaklanjuti,” ungkap Firy. 


    Sementara itu, Ketua TP PKK Kecamatan Tanah Sareal, Jubaedah, mengajak warga untuk memanfaatkan layanan kesehatan gratis ini, mengingat biaya pemeriksaan HPV-DNA secara mandiri bisa mencapai sekitar Rp600.000.


    “Pemeriksaan kanker serviks ini sangat penting sekali ya, karena daripada mengobati, lebih baik kita menjaga. Makanya saya mengajak warga untuk ikut memeriksakan kesehatannya hari ini karena gratis dari pemerintah dan support YKI,” ujar Jubaedah. 


    Para peserta pemeriksaan pun menyampaikan pengalaman positifnya. Esti Kartina (33) mengaku senang mendapatkan kesempatan menjalani pemeriksaan kanker serviks untuk pertama kalinya.


    “Deg-degan, tapi senang. Kalau tidak disediakan dari kecamatan, pasti harus ke dokter dan biayanya mahal. Semoga hasilnya baik-baik saja,” tuturnya.


    Nurila (63) juga mengatakan bahwa proses pemeriksaan berlangsung nyaman dan tidak menimbulkan rasa sakit.


    “Alhamdulillah, prosesnya lancar dan ini pertama kali saya ikut pemeriksaan kanker serviks,” pungkasnya.(Deri)



    Redaksi : Novel Ruchyadi

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini