-->
  • Jelajahi

    Copyright © Berita Jejaring
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Top ads

    PENDIDIKAN

    Dinas Lingkungan Hidup Ajak Warga Kota Bogor Redukasi Sampah

    Redaksi
    Kamis, 4.3.21 WIB Last Updated 2021-03-04T05:34:02Z

    (Foto.Ilustrasi/beritajejaring.net)

    BOGOR (BJN) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor Denny Wismanto, mengajak warga masyarakat Kota Bogor untuk memanfaatkan sampah dengan cara mereduksi, agar sampah yang diproduksi setiap hari bisa lebih bermanfaat, salah satunya dengan pembudidayaan magot.

    Kita bukan semata-mata membudidayakan magot, tetapi mengajak kepada warga masyarakat, untuk mereduksi sampah ini dengan baik, agar lebih bermanfaat, katanya.

    Tujuan dari reduksi ini, tentunya selain bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat sendiri, juga bisa mengurangi beban sampah yang dihasilkan.

    Untuk itu, kami mengajak kepada warga Kota Bogor memanfaatkan potensi sampah ini dengan mereduksinya berbagai produk baik menjadi pupuk, gas alam, pupuk cair serta membudidayakan magot, ucap Denny

    Sebagai percontohan, kata Denny, setiap hari para karyawan DLH wajib membawa sampah dari rumah masing-masing, sampah itu kita pilah, ada yang jadi makanan magot, ada yang untuk bio gas, ada yang jadi pupuk. Harapannya kegiatan ini akan menjadi kebiasaan masyarakat sehari-hari, sehingga sudah dapat dipastikan jika konsep ini berjalan, beban produksi sampah masyarakat yang jumlahnya sekitar 600 ton perhari, akan berkurang dan tentunya ini membantu kami dalam penanganan kebersihan di Kota Bogor, kata dia.
    Meredeuksi sampah, adalah kegiatan yang benar-benar sangat bermanfaat, dimana awalnya sampah dibuang begitu saja, padahal jika masyarakat sudah terbiasa mereduksi sampah, tentunya akan bisa menambah pendapatan mereka, misalnya, pembudidayaan magot. Harganya empat  ribu rupiah per kilogramnya. Jika bisa mengasilkan banyak, tentunya akan banyak pula menghasilkan uang, urai Denny.

    Larva magot ini, terang Denny, harganya sangat mahal perkilonya empat ratus ribu rupiah, kalau perbulan bisa menghasilkan sepuluh kilo saja, kita sudah mendapat penghasilan sebesar empat juta rupiah, itu  dari sisa sampah yang kita buang, ujarnya.

    Dahulu, sampah itu paling hanya dijadikan pupuk saja, tetapi saat ini, sampah bisa diolah menjadi beberapa produksi diantaranya, pembudayaan magot, untuk pakan ikan dan burung, kemudian sampah organik bisa diolah menjadi bio gas atau gas alam untuk kebutuhan rumah tangga, serta kompos cair, sebagai pengganti pupuk kompos. Semuanya berasal dari sampah yang biasa kita buang sehari hari. Rencananya konsep ini akan dikebangkan di TPS3R di Kota Bogor berskala lingkungan, pungkas Denny.











    Jurnalis: Berry 
    Editor: Muhamad Riky .R
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini