(Foto.beritajejaring.net)
BOGOR (BJN) - Pemerintah pusat melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Nadiem Makarim) yang menyebutkan, akan kembali membuka sekolah tatap muka Juli 2021 mendatang, hal tersebut mendapat tanggapan serius dari para kepala sekolah, walaupun pelaksanaan sekolah tatap muka itu akan dikembalikan persetujuannya kepada para orang tua siswa.
Menurut Kepala SMK Negeri 4 Kota Bogor (Wawan), sebetulnya kami juga sudah sangat ingin kegiatan belajar mengajar siswa dengan tatap muka kembali normal. "Rencana ini bukan hanya bulan Juli saja, tetapi sebagaimana rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang akan memulai kegiatan belajar tatap muka pada tanggal 11 Januari 2021 lalu, sudah kami jajagi hanya saja para orangtua siswa masih keberatan", terangnya.
Berdasarkan survey yang sudah kami lakukan kepada para orangtua siswa, ternyata sebanyak 67,2 persen orangtua siswa menolak dan masih merasa keberatan kalau anak-anaknya harus bersekolah dalam keadaan pandemi corona seperti sekarang ini. Yang setuju hanya 22,8 persen, itupun para siswa yang lokasinya berdekatan dengan sekolah, kata Wawan.
Senada dengan hal itu, Ketika dimintai tanggapannya beberapa waktu lalu menjelang purna bhakti, Kepala SMK Negeri 2 Kota Bogor (Joko Mustiko) dengan tegas menyampaikan, dalam situasi dan kondisi pandemi corona seperti sekarang ini, tidak ada sekolah yang mau melakukan kegiatan belajar dengan tatap muka, jika tidak ada payung hukum yang resmi dari pemerintah atau dari Dinas Pendidikan, kata Joko.
Kalau kita tetap nekat melakukan kegiatan belajar mengajar dengan sistem tatap muka, nanti kita yang akan disalahkan, maka jika tidak ada payung hukum secara jelas, kami tidak berani untuk melakukan sekolah tatap muka, ujar Joko.
Jurnalis: Berry
Editor: Muhamad Riky .R