-->
  • Jelajahi

    Copyright © Berita Jejaring
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Top ads

    PENDIDIKAN

    Presiden Prabowo Sambut Presiden Brasil Lula da Silva dengan Upacara Kenegaraan di Istana Negara

    Redaksi
    Kamis, 23.10.25 WIB Last Updated 2025-10-23T04:32:21Z


    JAKARTA (BJN) - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi menyambut kedatangan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis, 23/10/2025.


    Upacara kenegaraan digelar dengan penuh khidmat, menandai babak baru kerja sama strategis antara dua kekuatan besar di belahan selatan dunia: Indonesia dan Brasil.



    Suasana halaman Istana Negara pagi itu tampak semarak. Bendera merah-putih berkibar sejajar dengan hijau-kuning Brasil, iringan lagu kebangsaan kedua negara mengalun, dan pasukan kehormatan TNI berdiri tegak menyambut dua pemimpin yang dikenal berkarakter kuat dan visioner.


    “Brasil adalah mitra penting Indonesia di Amerika Latin. Kita memiliki visi yang sama dalam memperjuangkan kemandirian ekonomi dan keadilan global,” ujar Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya.


    Kunjungan resmi Presiden Lula da Silva ini merupakan kunjungan tingkat kenegaraan pertama dari Brasil ke Indonesia dalam satu dekade terakhir.


    Keduanya dikenal sebagai figur yang berkomitmen pada pemberdayaan rakyat, kedaulatan sumber daya alam, dan solidaritas negara-negara berkembang (Global South).


    Dalam pertemuan bilateral yang berlangsung setelah upacara penyambutan, kedua kepala negara membahas sejumlah agenda strategis, di antaranya, Kerja sama energi hijau dan bioetanol, Peningkatan ekspor-impor komoditas pertanian dan pertahanan, Kolaborasi riset pangan dan peternakan tropis, Serta komitmen bersama memperjuangkan reformasi tatanan ekonomi global yang lebih adil.


    “Brasil dan Indonesia sama-sama ingin dunia yang lebih seimbang — di mana suara negara berkembang didengar dan dihormati,” ujar Presiden Lula da Silva dalam pernyataannya.


    Dalam momentum tersebut, ditandatangani pula beberapa nota kesepahaman (MoU) antara kedua negara, meliputi sektor pertanian berkelanjutan, teknologi pertahanan, serta investasi energi baru dan terbarukan (EBT).


    Menteri Luar Negeri Sugiono menyebutkan bahwa kerja sama dengan Brasil bukan hanya simbol diplomasi, tetapi juga peluang konkret bagi transformasi ekonomi hijau Indonesia.


    “Brasil memiliki kekuatan di bioenergi dan peternakan, sementara Indonesia unggul di sektor kelapa sawit dan energi terbarukan. Kolaborasi ini akan saling memperkuat,” ujarnya.


    Kunjungan Presiden Lula juga menjadi simbol persahabatan dua negara demokrasi besar di belahan selatan dunia.


    Keduanya memiliki populasi besar, ekonomi berkembang pesat, serta posisi penting dalam forum G20 dan BRICS+.


    Prabowo Subianto dan Lula da Silva terlihat berbincang akrab di teras Istana Negara setelah upacara penyambutan. Keduanya saling menekankan pentingnya hubungan yang saling menghormati dan saling menguntungkan.


    “Kita ingin kerja sama yang saling menguatkan, bukan saling bergantung. Indonesia dan Brasil memiliki semangat yang sama: berdiri tegak di atas kaki sendiri,” ujar Prabowo.


    Kunjungan kenegaraan Presiden Brasil ini menambah daftar panjang aktivitas diplomatik Presiden Prabowo di bulan pertama masa pemerintahannya.


    Sejak dilantik, Prabowo telah menggelar serangkaian pertemuan strategis dengan berbagai pemimpin dunia — menandakan arah kebijakan luar negeri yang aktif, terbuka, dan berdaulat.


    Dalam pandangan redaksi Gakorpan News, diplomasi Prabowo menunjukkan pola yang tegas namun inklusif, mengedepankan kemitraan global tanpa kehilangan jati diri nasional.


    “Prabowo ingin Indonesia tidak sekadar ikut arus, tetapi menjadi poros yang menentukan arah baru kerja sama dunia,” tulis editorial Gakorpan News.


    Kunjungan kenegaraan Presiden Lula da Silva ke Indonesia dijadwalkan berlangsung selama dua hari, dengan agenda lanjutan di Bogor dan Bali untuk membahas kolaborasi lingkungan dan pertanian tropis.


    Dari Istana Negara, Jakarta, diplomasi dua benua ini menjadi simbol bahwa dunia sedang bergerak menuju tatanan baru, lebih hijau, lebih adil, dan lebih setara.*** (Tim Politik dan Dunia Gakorpan News).




    Redaksi : Novel Ruchyadi

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini