-->
  • Jelajahi

    Copyright © Berita Jejaring
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Top ads

    PENDIDIKAN

    Plt Bupati Bogor, Saya Menjunjung Tinggi Alquran

    Redaksi
    Rabu, 1.3.23 WIB Last Updated 2023-03-01T04:56:04Z




    BOGOR (BJN) - Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan menegaskan, tak sedikitpun ada niat untuk merendahkan Alquran. Pernyataan tersebut merespon banyaknya opini yang muncul setelah pemberitaan salah satu media.


    Klarifikasi tersebut disampaikan Iwan Setiawan di hadapan para ulama, kyai dan tokoh agama di Pondok Pesantren Nurul Huda, Cisarua, Kabupaten Bogor, Minggu 26 Februari 2023.

    Iwan Setiawan menceritakan saat itu, selepas mengikuti peringatan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) dan Konferensi MWC NU Cigombong, ia menghadiri rapat koordinasi dengan seluruh kepala puskesmas se-Kabupaten Bogor di Lido Cigombong, Selasa 21 Februari 2023.


    Setelah acara selesai, ia melayani wawancara langsung atau doorstop dengan waktu yang sangat cukup, namun saat sudah dalam kendaraan dan akan meninggalkan lokasi, ada salah satu wartawan yang mengejarnya sambil mendesak menanyakan soal isu jual beli jabatan di lingkungan Pemkab Bogor.


    Setelah menghadiri peringatan Harlah 1 Abad NU, saya memberikan pengarahan ke seluruh kepala puskesmas, setelah itu ada doorstop dan saya pikir selesai, karena waktunya juga cukup panjang. Tapi ada salah satu wartaawan yang sudah doorstop itu bertanya ke saya yang sudah di dalam mobil, jadi kendaraan sudah mulai jalan, waktu itu saya menyampaikan soal penegasan tidak ada jual beli jabatan,” terang Iwan.


    Saking ingin menegaskan tak ada jual beli di proses rotasi mutasi, Iwan bahkan mengeluarkan kalimat sumpah sebagai bentuk penegasan tertinggi. Namun dalam kondisinya yang terburu-buru, ada kalimatnya yang keliru soal sumpah Alquran.


    Sebagai muslim, karena imam saya Alquran, saya menjunjung betapa tingginya Alquran,  saya  sampai  sumpah demi Allah,  demi  Rasulullah,  demi  Alquran. Tapi memang  ada kalimat yang saya khilaf karena di luar jangkauan, itu posisinya ada lima kegiatan hari itu dan itu di kegiatan terakhir. Jadi dalam kondisi capek dan tiba-tiba diberi pertanyaan seperti itu, ada kalimat yang khilaf,” ungkapnya.


    Untuk itu, ia meminta maaf jika  ada  kata-katanya yang keliru dan memunculkan polemik, sebagai pribadi yang  dibesarkan  di lingkungan  pesantren, ia menegaskan tak ada niat sedikitpun untuk merendahkan Alquran.


    Mohon maaf kalimat itu yang keluar, untuk menegaskan,  manusia itu tempatnya khilaf, kepada seluruh umat  muslim saya mohon maaf jika merasa terganggu, saya lahir di lingkungan ponpes, saya besar di Ponpes Nurul Haq Cisarua,  masih satu keluarga.


    Saya banyak belajar di sana dan diajarkan bagaimana  memuliakan Alquran. Jadi tidak ada sedikit  pun niat ke arah sana,” tegasnya.


    Iwan Setiawan menjelaskan, ia diamanahkan Mendagri menjadi Plt Bupati Bogor  untuk  mengisi kekosongan. Saat itu, ia diberi amanah,  termasuk dari penegak hukum,  yang konsen menangani korupsi untuk menutup segala bentuk jual beli jabatan. Amanah tersebut yang ingin terus dipegang Iwan Setiawan.


    Ketika itu, saya mendapat arahan  dari penegak hukum yang mengurusi  korupsi, jangan sampai ada jual beli jabatan. Itu Amanah yang harus saya pegang dan saya hanya ingin meyakinkan itu. Saya juga menginstruksikan ke jajaran tidak boleh menerima sepeser pun uang  dalam  proses rotasi mutasi,” ungkap Iwan Setiawan.


    Di tempat yang sama,  Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda KH Rahmat mengaku,  sudah mendengar langsung  klarifikasi dari Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan. Ia memahami apa yang disampaikan  Iwan Setiawan sama sekali tak ada niat untuk  merendahkan  Alquran.


    Kami sudah mendengar klarifikasi Pak Iwan Setiawan, kami pahami beliau , sama sekali tidak ada niat untuk menghinakan Alquran dan sebagaimananya. Karena saat itu beliau  didesak oleh pertanyaan, saking sama  sekalinya merasa tidak menerima uang, tidak menjual-belikan jabatan, sampai bila perlu bersumpah . Cuma ada yang salah ucap karena  saking ingin menegaskan,” jelas KH Rahmat.


    Menurutnya, dalam kondisi seperti itu, sangat memungkinkan seseorang salah ucap. Mewakili para ulama di Cisarua dan sekitarnya, ia juga menyampaikan maaf jika kalimat salah ucap tersebut justru menjadi perdebatan.


    Beliau tidak sengaja, kepeleset lidah,  maksudnya Alquran di kepala, untuk itu ia  memohon  maaf dan menyesal. Saya pahami  betul, saya kenal beliau. Masa saya  menghinakan agama saya sendiri, logikanya seperti itu. Oleh karena itu, klarifikasi  kami terhadap Plt Bupati sekarang berkumpul di  sini untuk menjelaskan,  beliau  tidak sama sekali bermaksud seperti itu. Namanya manusia, tidak lepas dari  kesalahan.  Ada salah, ada benar. Kebenarannya  kita terima, kesalahannya kita maafkan,” tandas putra dari Abuya Cilember ini.***


    Redaksi : Novel Ruchyadi
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini